Bagi masyarakat atau penikmat seni, pameran atau pertunjukan karya seni bisa menjadi sarana untuk menumbuhkan kepekaan terhadap estetika seni sekaligus memberi kesempatan untuk mengapresiasi sebuah karya. Sementara bagi sang seniman, pameran menjadi sarana ekspresi sekaligus ajang untuk memperoleh masukan. Baik itu berupa tanggapan atas karya seni itu sendiri, ataupun kritik. Pameran atau pertunjukan seni rupa bisa diartikan sebagai kegiatan mempertunjukkan sesuatu kepada publik untuk mendapat tanggapan dan penilaian. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan ajang untuk unjuk hasil kerja. Hasil kerja itu dapat berupa benda, dapat pula suatu kegiatan. Disini apa yang dinamakan kritik seni tak jarang akan muncul. Tapi tentu saja, bukan sembarang kritik. Kritik seni dilakukan menurut metodologi yang mencakup kegiatan mengapresiasi dan menilai karya seni. Pada prinsipnya, ada dua pendekatan yang dilakukan untuk melakukan ini, yakni pendekatan filosofis dan pendekatan empiris. Apa yang membedakan? Mengacu pada pendekatan filosofis, kritik seni dilakukan dengan lebih menitikberatkan berbagai hal yang melatarbelakangi suatu karya seni. Pendekatan ini tidak melulu melihat apa yang dihasilkan, melainkan mengapa bisa menghasilkan karya seni seperti itu. Sementara itu, pada pendekatan empiris kritik seni dilakukan dengan mempergunakan kegiatan mengapresiasi secara objektif sebagai basis penilaian. Perlu diketahui,kritik seni bukanlah menghakimi melainkan lebih merupakan kegiatan mengapresiasi secara objektif. Penilaian yang muncul lebih ditujukan untuk menjadikan suatu ekspresi seni lebih baik lagi. Baca juga Apa Saja Cabang Seni Rupa Dua Dimensi? Seorang seniman akan berterima kasih terhadap suatu kritik karena akan terpacu untuk maju sekaligus dibuat terbuka wawasannya, dan akan semakin kreatif dan berkualitas. Bagi masyarakat, kritik seni berfungsi untuk memperluas wawasan seni. Sedangkan bagi seniman kritik tampil sebagai cambuk’ kreatifitas. Jenis kritik seni Berdasarkan jenisnya, kritik sebagai apresiasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, antara lain a. Kritik jurnalistik Disajikan melalui instrumen media massa seperti koran dan majalah. Kebanyakan ditulis oleh wartawan seni dan biasanya tampil sebagai resensi, ulasan atau pemberitahuan. Oleh karena itu, Edmud Burke Feldman menegaskan bahwa kritik jurnalistik termasuk kategori berita. Menampilkan deskripsi disertai komentar dan ulasan. Berkaitan dengan aktualitas dan juga sebagai berita dengan mengejar deadline. Karena itu hampir selalu berhubungan dengan suatu peristiwa pameran, festival atau kegiatan berkesenian lainnya. Bersifat tidak meluas dan mendalam, tetapi justru efektif dan tepat mengingat segmen pembacanya. b. Kritik pedagogis Diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Bertujuan untuk meningkatkan kematangan estetik dan artistik serta mengembangkan bakat peserta didik sehingga memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensi pribadinya masing-masing. Kegiatan pembinaan kritik yang dimaksudkan untuk mendewasakan pengalaman artistik dan pengetahuan estetik para penekun pendidikan seni rupa khususnya, siswa. c. Kritik ilmiah Kritik akademik atau biasa disebut kritik ilmiah adalah istilah yang digunakan di Indonesia sebagai terjemahan dari “Scholary Critism” Feldman. Lahir dan berkembang atas dukungan lembaga perguruan tinggi. Kritik ini biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, dengan menampilkan data secara tepat, dengan analisa, interpretasi, dan penilaian yang bertanggung jawab. d. Kritik popular Kritik ini dikerjakan oleh para kritikus, pengamat bahkan masyarakat biasa setelah melihat sebuah karya seni. Diperuntukkan bagi konsumsi massa, atau dalam arti kritik dari mereka yang tidak memiliki keahlian yang dipersyaratkan. Hasil kritik mempunyai tingkat analisis atau kedalaman yang berbeda-beda, sesuai latar belakang pendidikan, dan sensitifitas orang yang mengkritik. Masyarakat akan terus memberikan penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian mereka tepat atau tidak. Tidak dapat dipungkiri, dalam batas-batas tertentu penilaian mereka kemungkinan sama baiknya dengan kritik para ahli. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsKarya Seni RupaKelas 10Kritik SeniSeni BudayaSeni Rupa You May Also Like
Kamuyang mendapatkan kesulitan persoalan Berikut Yang Tidak Termasuk Dalam Kegiatan Kritik Seni Ialah, lebih baik kamu bisa mencatatnya ataupun bisa simpan artikel yang tersedia, supaya nanti jikalau ada pertanyaan tentang yang sama, kamu bisa menjawabnya dengan tepat dan tentu saja akan dapat mendapatkan nilai yang lebih baik.Oleh sebab itu itu silahkan simak hasil dan pembahasan Berikut Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai kritik seni. Dimana ini bisa diartikan sebagai bentuk tanggapan atas karya seni seni tertentu. Adapun kritik ini sendiri umumnya dilakukan menurut metodologi yang mencakup kegiatan mengapresiasi dan menilai karya. Jadi bukan sembarang menyebut ini bagus atau itu jelek ya. Semua ada langkahnya, termasuk saat membuat kritik seni. Pada prinsipnya, ada dua pendekatan yang dilakukan untuk membuat kritik seni, yakni melalui pendekatan filosofis dan pendekatan empiris. Pendekatan filosofis, artinya kritik dilakukan dengan lebih menitikberatkan berbagai hal yang melatarbelakangi suatu karya seni. Sedangkan pendekatan empiris, artinya kritik dilakukan dengan mempergunakan kegiatan mengapresiasi secara objektif sebagai basis penilaian. Sekali lagi, membuat kritik seni adalah sebuah kegiatan yang berproses. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh sebelum melayangkannya. Berikut beberapa langkah yang dimaksud Deskripsi Ini merupakan proses menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis, melakukan penilaian, atau mengambil kesimpulan. Baca juga Apa yang Kamu Ketahui Tentang Kritik Seni? Analisis formal Proses mengamati dan meneliti karya seni dilakukan berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada proses ini kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip=prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Interpretasi Proses menafsirkan makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan kritikus. Semakin luas wawasan seorang kritikus, biasanya semakin kaya pula interpretasi karya yang dikritisinya. Evaluasi atau penilaian Proses memberikan penilaian karya lalu menyimpulkan hasil deskripsi, analisis dan interpretasi serta membandingkannya dengan karya sejenis. Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut Menganalisa keterkaitan karya yang akan dinilai dengan karya sejenis Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah Menetapkan kadar kreativitas karya yang diamati, berdasarkan perbandingan dengan karya seni yang telah ada Menelaah peran suatu karya terhadap kepekaan sosial dalam masyarakat Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsKelas 10Kritik SeniKritik Seni RupaMembuat Kritik SeniSeni BudayaSeni Rupa You May Also LikeBerikutadalah manfaat tik dalam bidang pendidikan dan contohnya 1. Pendidikan merupakan upaya dalam
Daftar Isi1 Pengertian Kritik Seni2 Jenis Kritik Seni3 Bentuk Kritik Pendekatan Instrumentalistis4 Tahapan Kritik Seni5 Fungsi Kritik 6 Langkah-Langkah Evaluasi Kritik Seni7 Gaya Kritik Seni8 Kritikus Seni9 Alat Kritik Seni10 Tipe Kritik Seni11 Contoh Kritik Seni Kritik seni merupakan suatu kegiatan menanggapi karya seni untuk dapat menunjukkan kelebihan ataupun juga kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini akan dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk dapat menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Kritik karya seni tidak akan hanya meningkatkan kualitas pemahaman ataupun apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dapat dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan suatu kualitas proses maupun juga hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang akan disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat juga mempengaruhi sbuah penilaian ekonomis harga jual. Jenis Kritik Seni terdapat 4 jenis kritik seni yang dimana setiap tipe nya memiliki ciri khusus masing-masing yakni a. Tipe kritik ini akan ditulis untuk para pembaca surat kabaratau majalah atau yang akan disampaikan secara terbuka. Tujuannya agar memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan yang lainnya. Tipe kritik ini dapat diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini akan dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan suatu bakta aupun juga potensi artistik-estetik peserta didik agar memiiki kemampuan mengenali bakat atau potensinya. Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan suatu pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, atau sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak juga bersifat mutlak. Jenis kritik ini akan bersifat terbuka atau juga siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Jenis kritik ini juga akan berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer merupakan suatu gejala umum dan kebanyakan yang dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk Kritik Seni Pendekatan kritik seni rupa juga dibagi menjadi 3, berdasarkan titik tolak maupun landasan yang akan digunakan. Kritik seni formalistik akan mengasumsikan bahwa suatu kehidupan seni memiliki dunia sendiri,yang artinya akan terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami. Kriteria kritik formalis untuk dapat menentukan ekselensi karya seni merupakan significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang akan melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni. Teori seni ekspresif menganggap bahwa karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan suatu kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, atau juga penuh gairah. Pendekatan Instrumentalistis Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk dapat memajukan maupun juga dapat mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Tahapan Kritik Seni Adapun tahapan dalam kritik seni yaitu Deskripsi yakni dimana tahapan kritik untuk dapat menemukan, mencatat atau juga mendeskripsikan segala sesuatu yang dapat dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau dapat mengambil kesimpulan. Agar bisa menyimpulkan dengan baik, seorang pemberi kritik harus mengetahui suatu istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan, maka pemberi kritik akan kesulitan untuk menyimulkan fenomena karya yang dilihatnya. Analisis formal yakni dimana tahapan kritik karya seni untuk dapat menelusuri suatu karya seni berdasarkan struktur formal maupun juga unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus benar memahami unsur seni rupa dan prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni tertentu. Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna suatu karya seni akan mencakup tema yang akan digarap, simbol yang dihadirkan atau uga masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini bersifat sangat terbuka, dipengaruhi sudut pandang maupun juga wawasan pemberi kritiknya. Semakin luas wawasan seorang pemberi kritik juga biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Evaluasi maupun penilaian yakni tahapan kritik untuk menentukan kualitas karya seni jika kita bandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan ini dilakukan terhadap berbagai aspek yang akan terkait dengan karya tersebut baik aspek formal ataupun aspek konteks. Fungsi Kritik Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta seniman, artis, karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat publik seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya. Langkah-Langkah Evaluasi Kritik Seni Adapun dalam melakukan evaluasi atau penilaian terdapat langkah-langkah, yaitu Mengaitkan sebanyak-banyaknya karya sejenis. Menetapkan tujuan dan fungsi karya yang dievaluasi. Menetapkan “penyimpangan” sebuah karya dari karya sebelumnya yang sejenis. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusu dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya Gaya Kritik Seni Memasuki tahap ini karyas seni bukan lagi bersifat individual, tetapi lebih bersifat sosial. Tahap ini membicarakan tentang karya seni dari segala aspeknya mungkin tekniknya, bentuk-bentuknya, apresiator berbincang satu dengan lainnya mebahas dan menginterpretasikan karya seni yang mereka saksikan. Makna karya seni terangkat oleh apa yang diperbincangkan oleh kelompok-kelompok apresiator dan ini melebihi makna yang interpretasikan oleh individual. Secara psikologis hal ini lebih rumit dibandingkan mendapatkan makna secara individual, dan individu kadang mendapatkan makna dari membaca beberapa interpretasi tentang karya yang dinikmati dan melihat bagaimana masingmasing interpretasi memaknainya. Secara eistetik apresiator mendapatkan makna karya seni dari media yang digunakan, bentuk dan gayanya dan mampu membedakan makna literal yang ada pada subyek karya seni dengan makna apa yang dicapai dalam karya tersebut dan mengidentifikasi gayanya dengan menghubungkannya secara historis. Selain itu tahap ini menganggap ulasan karya seni dapat menuntun persepsi dan melihat evaluasi karya seni sebagai hal yang obyektif. Ungkapan- ungkapan yang sering terlontar seperti “Lihat kesedihan dalam ungkapan warna dan tarikan garisnya” atau “bentuk-bentuk dan warna lukisan ini mengingatkan kepada kaum kubisme” Dalam tahap ini kebenaran interpretasi dapat dilakukan melalui dialog dan membandingkannya dengan pendapat orang lain dan karya seni yang diapresiasi, kualitas karya seni tidak dilihat secara subyektif tetapi melalui pendapat kolektif. Kritikus Seni Kritikus adalah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya yang disampaikan harus dilandasi dengan Keilmuan dan pengetahuan yang relevan;Pengalaman yang memadai dalam materi kritik;Menguasai media kritik kebahasaan yang efektif dan komunikatif;Menguasai penerapan metoda kritik yang tepat. Alat Kritik Seni Tingkat kepakaran seorang kritikus menurut keahlian dan persyaratan tersendiri, sehingga bobot penilaian yang dilakukannya cukup meyakinkan bagi para pembaca. Bekal atau perlengkapan yang harus dimiliki kritikus seni sehingga penilaiannya berbeda dengan orang kebanyakan, sebagai berikut 1 Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas mengahargai kreativitas artistic yang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karaya seni yang eksis di berbagai tpat dan zaman. 2 Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga tinggi kesenian, khususnya tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan. 3 Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni secara orisinal, baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di museum. Pengalaman otentik ini diperlukan, sebab sukar dan mustahil mendapat pengalaman otentik dari slide, buku atau reproduksi karya seni belaka. 4 Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi faktor teknik karya seni, sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan karya yang menjadi objek kritiknya. 5 Seorang kritikus perlu mengetahui benar peristilahan seni, style seni, fungsi seni, opini penting para seniman dan pakar estetika secara periodic, disamping memahami konteks sosial dan kebudayaan yang melatar belakangi kreasi seorang seniman. 6 Seorang kritikus harus paham betul pebedaan antara niat artistic dengan hasil atau penyampaian artistic, sehingga dia mampu meluhat senjangan antar keduanya. Niat, amanat, pernyataan, atau nilai yang ingin dekspresikan seniman tidak selalu persis terungkap dalam hasil kreasi seninya. 7 Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau simpati terhadap karya seniman tersebut yang dikenalnya secara pribadi. Sebaliknya, mampu pula secara ojektif dan penuh kearifan mengakuo keunggulan seorang seniman, meskipun seniman tersebut berbeda pendapat. Dengan kata lain perbedaan pendapat tidak mempengaruhi penilaian objektif seorang kritikus. 8 Seorang kritikus harus harus memiliki kesadaran kritis. Hal ini berkaitan dengan karya seni yang berbeda itu. Sikap netral dan demokratis adalah basis kearifan penilaina seni. 9 Seorang kritikus seni profesional harus memiliki temperamen judisial, dalam praktiknya ini berarti kemampuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Aktivitas menilai seni memerlukan bukti dan kesaksian akurat. Diperlukan waktu untuk mencerap berbagai kesan, asosiasi, sensasi, yang diberikan karya seni. Hal ini diperlukan agar kritikus dapat secara hati-hati dan cermat menganalisis dan manafsirkan nilai kerya seni dengan bujaksana dan cerdas. Tipe Kritik Seni Pada hakikatnya tipe kritik seni adalah suatu landasan kerja, prodedur, atau metode penilaina karya seni dilihat dari sudut pandang tertentu. Penggolongan tipe kritik seni ada kalanya didasarkan pada kriteria yang dipakai, di saat yang lain bedasaekan doktrin seni, dan adakalanya dari siapa yang menulisnya. Hosper, 1992 44 Berdasarkan penggolongan tersebut dikenal istilah isolasionisme dan kontekstualisme. Herarti, 1984 105-106 Breadsley dan Kemp memperkenalkan tipe kritik intensionalis. Golman membagi tipe kritik menjadi formalis dan kontekstual. Sudarmaji, 1979 33-34 Gastel membagi tipe kritik menjadi tiga, yakni kritik klasik, kritik romantic, dan kritik impresionisme. Pepper, 1970 Membagi tipe kritik menjadi empat, yakni kritik mekanistik, kritik kontekstualis, kritik organic, dan kritik formisme. Feldman, 1967 451-452 Memperkenalkan kritik jurnalistik, kritik pedagogic, kritik scholary, dan kritik popular. Stonizt, 1986 7-10 Tipe kritik normative by rules kritik kontekstual, kritik impresionis, kritik intensionalis, dan kritik intrinsic. Wellek, 1964 345-346 Membagi kecenderungan kritik seni abad ke-20 menjadi enam, yaitu kritik Marxis, kritik Psikoanalitik, kritik linguistic-stilistik, kritik neo organistik, kritik formalis, dan kritik formalis eksistensialis. Wilson, 197133-42 Menurut Weitz, struktur kriteria atau standarkritik seni mengacu pada teori seni yang terpenting dan berpengaruh dalam dunia seni, yakni konsep imitasionalisme, eksprtesionisme, emosionalisme, formalism, dan organisisme. Barret, 1994 102-105 Pakar lain membedakan kriteria penilaian seni menjadi enam, yaitu realisme, ekspresionisme, formalism, instrumentalisme, originalitu dan craftsmanship. Pada dasarnya kritik seni memiliki banyak persamaan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya, tipe kritik formalism, intrinsic, dan isolasionisme sebenarnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama, meski istilahnyaberbeda. Demikian pula dengan kritik impresinistik dan mekanistik. Akan tetapi, bisa dipahami betapa besar usaha yang telah dilakukan untuk menemukan metode penilaian yang lebih tepat, lebih rasional, dan lebih bisa dipertanggungjawabkan. Contoh Kritik Seni Berikut ini adalah contoh kritik seni dengan tema abstrak. Pada kesempatan ini diambil contoh kritik seni lukisan “Pusaran Kehidupan” yang dibuat oleh Heno Airlangga. Judul karya Pusaran Kehidupan Nama Seniman Heno Airlangga Bahan Cat akrilik di kanvas Ukuran 56 cm X 45 cm Tahun pembuatan 2016 Karya lukis oleh Heno Airlangga yang berjudul “Pusaran Kehidupan” adalah sebuah lukisan yang beraliran abstraksionisme. Lukisan yang dibuat tahun 2016 dengan ukuran 55 cm x 45 cm menggunakan cat akrilik di atas kanvas. Lukisan “Pusaran Kehidupan” dikerjakan dengan warna terang. Perpaduan warna hijau, orange, dan merah yang memusar serta kuning menggambarkan sebuah bentuk sel sperma. Pengerjaan lukisan ini dinilai cukup bagus karena Heno Airlangga berhasil memadukan berbagai warna yang membuat keserasian di dalam lukisan ini. Tentunya hal tersebut menambah daya tarik dari lukisan ini. Warna-warna dari lukisan ini juga memusar di satu titik, dengan background yang dominan berwarna biru. Lukisan ini dianggap memiliki makna penting bagi kehidupan manusia. Lukisan Heno Airlangga ini melambangkan proses manusia tercipta. Lukisan ini memiliki sebuah makna yang mendalam. Salah satu maknanya adalah asal mula terciptanya manusia semenjak dalam bentuk sel sperma. Heno Airlangga menggambarkannya dengan nuansa sel-sel sperma yang berlomba menuju ke dalam pusaran kehidupan, menuju sebuah sel telur dalam rahim. Maka dapat disimpulkan bahwa lukisan ini adalah penggambaran perasaan Heno Airlangga saat ia merenungkann sebuah takdir. Dia berusaha menyadarkan manusia, segala yang terjadi sudah menjadi suratan penguasa jagat raya. Lukisan ini merefleksikan sebuah perjuangan yang telah dilakukan, jalan yang telah dipilih maka harus mau menghadapi rintangan yang datang. Penilaian sebuah karya seni bukan berbicara mengenai baik atau buruk, salah atau benar melainkan mengenai pemaknaan tersebut menyakinkan atau tidak. Karya seni dapat dinilai dengan berbagai kriteria dan aspek. Lukisan ini memiliki ciri khas yang kemudian menambah nilai jualnya. Secara keseluruhan lukisan ini dapat dikatakan sebagai lukisan yang luar biasa tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa lukisan ini seperti tak berbentuk karena memang sebenarnya termasuk aliran abstraksionisme. Orang-oranng menganggap aneh bentuk dari lukisan ini yang hanya memusar-musar. Meski demikian, lukisan ini memiliki nilai jual dan daya tarik yang tinggi bagi masyarakat yang mengerti akan seni. Demikianlah artikel dari mengenai Pengertian Kritik Seni Jenis, Bentuk, Tahapan, Fungsi, Langkah Evaluasi, Gaya, Kritikur, Alat, Tipe, Contoh, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.Andersonet al. (2012) mengidentifikasi tiga jenis. Jenis pertama adalah transisi yang diantisipasi. Transisi ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang diharapkan terjadi sebagai bagian dari siklus hidup seseorang. Jenis kedua adalah transisi yang tidak terduga disebabkan oleh peristiwa kehidupan yang tidak dapat diprediksi. - Berikut contoh soal ujian sekolah semester 2 Seni Budaya atau Seni Budaya dan Prakarya Kelas 11 SMA/SMK/MA. Dalam pembelajaran melalui soal latihan, siswa akan mendapatkan kunci jawaban yang dapat dijadikan panduan dalam belajar. Maka dari itu, penting sekali untuk mengikuti seluruh soal dengan seksama serta membahasnya bersama guru atau teman jika ada yang tidak dimengerti. Jadikan setiap soal sebagai pembelajaran serta evaluasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Serta menambah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Inilah sejumlah soal pilihan SBdP yang dilengkapi dengan kunci jawaban Kelas 11 Baca juga Soal Ulangan Kelas 1 SD Semester 2 Tahun 2023 Lengkap Kunci Jawaban Contoh Soal Seni Budaya SBdP Soal Pilihan Ganda SBdP Kelas 11 1. Teks yang menggambarkan isi dalam lukisan disebut dengan….a. koleksi pameranb. aktivitas diskusic. materi pamerand. proposal pamerane. kurasi pameranJawaban E 2. Struktur seni rupa memiliki objek-objek dalam kriterianya masing-masing yang dapat dinimati keindahannya melalui….a. publikasib. indra matac. kenangand. kejayaane. ketentramanJawaban B 3. Susunan kegiatan pameran seni rupa siswa yang biasayanya ditandai dengan sambutan dari….a. siswab. panitiac. gurud. organisasie. kepala sekolahJawabane. 4. Kegiatan yang paling pening dan mempengaruhi suasana dalam pameran seni rupa adalah….a. penataan ruang dalam pameranb. pelaksanaan kerja panitiac. penyusunan panitiad. kelengkapan propertye. adanya pengunjungJawaban A 5. Berikut merupakan rangkaian kegiatan dalam mengunjungi pameran ialah….a. pengunjung dengan sesuka hati berprilaku dalam pameranb. pengunjung mengisi buku tamuc. pengunjung tidak peduli akan pamerand. pengunjung mengacaukan pamerane. pengunjung tidak memperhatikan aturan pameranJawaban B 6. Berikut bukan termasuk tujuan pameran karya seni rupa bagi siswa adalah….a. mengembangkan kemampuan motivasib. menumbuhkan kemampuan berorganisasic. mengembangkan kemampuan berapresiasid. menghilangkan minat dalam berkaryae. menumbuhkan keinginan untuk terus berkaryaJawaban D Baca juga Soal Seni Budaya Kelas 9 SMP Semester 2 dan Kunci Jawaban Soal Ujian 7. Hal utama ketika melakukan perencanaan dalam pameran seni rupa adalah….a. menentukan temab. menentukan tujuanc. menyusun panitiad. menyusun proposale. menyusun naskahJawaban B 8. Lukisan terlihat abstrak yaitu diserap dengan mengandalkan….a. imajinasi peminatb. tujuan pelukisc. kehadiran penontond. mata telanjange. tangan yang handalJawaban A 9. Wujud dari tokoh yang menciptakan karya seni rupa bisa berupa….a. mobilb. motorc. tamand. produke. lukisanJawaban E 10. Seni rupa memiliki fungsi sebagai sarana dalam penyampaian pesan, yaitu dengan cara….a. mementingkan kualitas karyab. mementingkan kuantitas karyac. mengedepankan ilmu pengetahuand. memberi motivasi kepada orang laine. menyampaikan pesan sebagai sarana komunikasiJawaban E 11. Berikut yang bukan termasuk dari tokoh-tokoh perupa murni adalah….a. pelukisb. petanic. pengrafisd. pematunge. pemahatJawaban B 12. Seni rupa memiliki konsep sendiri di dalamnya di antaranya ialah….a. pengertian seni rupab. aspek seni rupac. tema seni rupad. tempat seni rupae. karya seni rupaJawaban B 13. Berikut contoh karya seni rupa 3 dimensi adalah….a. bannerb. posterc. fotod. patunge. logoJawaban D Baca juga Soal Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 11 Ulangan Semester 2 Tahun 2023 Lengkap Kunci Jawaban Ujian SKI 14. Karya seni batik merupakan warisan budaya nonbenda asli buatan Indonesia termasuk karya seni rupa…a. satu dimensib. dua dimensic. tiga dimensid. empa dimensie. lima dimensiJawaban B 15. Lukisan yang dibuat dengan bentuk tubuh yang tidak wajar seperti kepala yang terlihat lebih besar disebut….a. lukisan abstrakb. karikaturc. mozaikd. kaligrafie. logoJawaban B 16. Berikut yang termasuk karya seni rupa tiga dimensi adalah….a. monumen Pancasilab. kaligrafic. logod. mozaike. karikaturJawabana. 17. Berikut bukan termasuk contoh karya seni rupa dua dimensi adalah….a. bannerb. posterc. fotod. patunge. logoJawaban D 18. Ada berapa jenis tulisan jurnalisme tentang seni musik?a. 1b. 2c. 4d. 5e. 6Jawaban B 19. "Amati dan pelajari karya seni musik yang akan diresensi". Tahapan tersebut termasuk urutan ke berapa dalam membuat resensi musik? a. terakhirb. ke-5c. ke-3d. ke-2e. ke-1Jawaban D 20. Menggunakan makalah untuk mempermudah berlangsungnya pameran seni rupa yaitu dengan adanya….a. koleksi pameranb. aktivitas diskusic. materi pamerand. proposal pamerane. kurasi pameranJawaban E 21. Berikut bukan termasuk struktur panitia pameran seni rupa ialah….a. bendaharab. seksi karyac. seksi keamanand. seksi pemandue. sekertarisJawaban C 22. Tujuan dibuatnya proposal pameran adalah untuk….a. keberhasilan yang kurang menunjangb. kepentingan mendapatkan izin kegiatanc. adanya peserta dalam pamerand. kebutuhan yang diluar pamerane. penunjang kegiatan selain pameranJawaban B 23. "Tulisan jurnalisme yang berisi ulasan tentang unsur-unsur seni musik,penciptanya, penyajinya, garapannya, dan penampilannya". Itu adalah definisi untuk.... a. review musikb. resensi musikc. kritik filmd. ulasan filme. tulisan jurnalisme Jawaban A 24. Yang termasuk sebagai tulisan kritik seni musik adalah.... a. kritik musikalisasi puisib. otokritikc. kritik jurnalistikd. pujiane. review musik Jawaban C 25. Siapa yang melakukan kritik ilmiah dalam kritik seni musik?a. akademisib. dinasc. pembuat musikd. lembaga pendidikane. jurnalis Jawaban A 26. Kata 'teater' berasal dari kata apa?a. Yunani, yakni theatronb. Yunani, theaterc. Yunani, thea torond. Inggris, the atere. Inggris, teatre Jawaban A 27. Pada zaman Yunani kuno, terdapat tiga bentuk drama. Apa saja itu? a. drama komedi, drama romantis, drama melankolisb. drama komedi, drama romantis, drama tragedic. drama tragedi, drama romantis, drama melankolisd. drama kritik, drama romantis, drama melankolise. drama komedi, drama tragedi, satyr Jawaban E 28. Sebutkan tiga tokoh drama tragedi era sebelum masehia. Aeschylus, Sophocles, dan Euripidesb. Aristophanes, plato, dan aristotelesc. Aristophanes, Sophocles, dan Euripidesd. Aristophanes, Aeschylus, dan Sophoclese. plato, dan aristoteles, dan Aeschylus Jawaban A 29. Beberapa bahan berikut ini yang dapat digunakan untuk membuat benda hiasan dengan teknik cetak, kecuali....a. kayuc. plastikd. logame. keramik Jawaban B 30. Contoh karya Sophocles adalah....a. Oedipus Sang Hinab. Oedipus Sang Rajac. Poeticd. Oedipus di Colombuse. Antione Jawaban A 31. Hal pertama yang diperlukan oleh seorang seniman dalam menghasilkan karya-karyanya adalah....a. alat-alat perlengkapanb. mediac. biayad. ide atau gagasane. perencanaan Jawaban D 32. Sebuah hasil karya seni harus memiliki nilai seni tersendiri atau nilai....a. estetisb. artistikc. statistikd. eksklusife. magistis Jawaban B 33. Cara yang digunakan oleh seorang perupa dalam proses penciptaan sebuah karya seni rupa disebut....a. modelb. bahanc. teknikd. gayae. biaya Jawaban C 34. Agar hasil karya seni terapan menarik minat dari masyarakat maka yang harus dilakukan oleh seorang seniman adalah.....a. mengetahui betul kebutuhan dari masyarakatb. memiliki cita rasa seni yang tinggic. memiliki kreativitas yang baikd. memiliki modal yang cukupe. memiliki keahlian dan keterampilan yang baik Jawaban A 35. Berikut ini adalah benda yang dapat digunakan sebagai bahan karya seni yang langsung dari alam, yaitu....a. kerangb. kain percac. kertas daur ulangd. daun-daun keringe. a dan d benar Jawaban E 36. Teknik yang dapat digunakan dalam penciptaan karya seni kriya sehingga dapat menghasilkan karya dengan cepat dan berjumlah banyak adalah....a. handmadeb. mekanisasic. handmade dengan bantuan peralatand. tradisionale. alamiah Jawaban B 37. Berikut ini adalah faktor-faktor yang harus dipenuhi dalam membuat seni kriya yang baik, kecuali....a. faktor estetikb. faktor artistikc. faktor kegunaand. faktor tempate. faktor biaya Jawaban E 38. Sebuah hasil karya musik dikatakan baik dan berkualitas salah satunya adalah apabila....a. menggunakan nada-nada yang sulitb. aransemen musik sangat susah untuk diikutic. memiliki pola nada dan irama yang menarikd. mudah untuk disesuaikan dengan alat musike. tidak mudah untuk dilakukan perubahan arransemen Jawaban C 39. Pencipta sebuah karya musik dikenal sebagai seorang....a. komposisib. komponisc. komposerd. komplementere. kompanien Jawaban B 40. Berikut ini adalah jenis musik yang termasuk ke dalam jenis musik tradisional nusantara adalah....a. musik dangdutb. musik keroncongc. musik jazzd. musik seriosae. musik karawitan Jawaban E Cek berita dan artikel lain seputar ujian sekolah klik di sini
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kritik Seni? Mungkin anda pernah mendengar kata Kritik Seni? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, tujuan, nilai, tahapan, jenis, bentuk, unsur, alat, tipe dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kritik Seni Kritik Seni merupakan suatu kegiatan yang menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Kegiatan kritik tari bukanlah suatu aktivitas yang hanya mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari sehingga masyarakat yang pada saat kejadian tidak menyaksikan akhirnya dapat mengetahuinya. Selain itu, kegiatan kritik tari dapat memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya. karya seni dicipta bukan hanya untuk ditampilkan, namun harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya. Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi. Untuk dapat melakukan kritik seorang pengkritik harus memiliki bekal pengetahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya. Fungsi Kritik Tari Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni. Media peningkatan kualitas produk karya tari Tujuan Kritik Tari Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman. Mendorong masyarakat penikmat untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik Nilai Estetis Dalam Kritik Tari Pernahkah kamu menilai sebuah karya seni? Apakah tujuan dari menilai sebuah karya seni? Nilai estetis dalam karya seni tari merupakan hal yang sangat penting, dari nilai estetis sebuah karya seni seorang penonton dapat menikmati hal yang sulit diartikan dan memberikan kesenangan bagi penikmatnya. Tarian yang termasuk dalam kelompok pertunjukan merupakan tarian yang ditata secara khusus untuk dapat dinikmati nilai artistiknya. Nilai estetis dalam karya seni tari tidak hanya dilihat dari gerak tari itu sendiri melainkan dilihat dari berbagai aspek seni yang lain sebagai unsur pendukungnya. Pemahaman dari seorang kritikus seni nilai estetis sangat dipengaruhi dari kepekaan rasa bagaimana penari dapat membawakan tarian dengan penuh penghayatan atau penjiwaan. Seorang penari dapat terlihat menarik karena kostum yang digunakan menarik, memiliki teknik menari yang baik, memiliki penapilan pribadi yang mengesankan, memilliki kepekaan yang baik dalam ritme dan musik keberhasilan koreografi yang tepat dan dapat menggugah emosi baik pada penari maupun bagi penonton. Kepekaan estetis dapat diajarkan kepada siswa dan penari melalui praktek tari atau ketika mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh siswa atau penari. Seorang guru atau penata tari mengajarkan bagaimana seorang penari dapat melakukan gerak dengan baik dengan penuh penjiwaan, saling mengisi dengan iringan musik. Bagaimana menari sambil menghayati dialog dan iringan musik yang disertai adanya nyanyian dari seorang sinden atau vokalis. Bagaimana memilih bentuk dan warna kostum yang sesuai dengan tarian tersebut, merias wajah, property tari yang digunakan dan sebagainya. Dari kemampuan tersebut seorang tari dapat memberikan saran kepada atau kritikan kepada siswanya. Dengan begitu seorang siswa juga dapat memiliki bekal untuk dapat memberikan penilaian terhadat karya seni orang lain. Tahapan Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa tahapan dalam kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Deskripsi Deskripsi merupakan tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. 2. Analisis formal Analisis formal merupakan tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. 4. Evaluasi atau penilaian Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya. Jenis-Jenis Kritik Tari Berikut ini terdapat empat 4 jenis-jenis kritik tari, yakni sebagai berikut Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain. Kritik Pendagogik Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan bakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik Populer Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk-Bentuk Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Pendekatan Formalistik Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetik bagi pengamat seni. 2. Pendekatan Ekspresivisme Kritik seni ekpresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah. Intensitas pengalaman mengandung makna, bahwa karya seni yang baik dapat menggetarkan perasaan yang lebih kuat daripada perasaan keseharian pada saat kita melihat relitas yang sama. 3. Pendekatan Instrumentalistik Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelolah material seni ataupun pada masalah internal karya seni. Dapat dikatakan bahwa teori seni instrumentalistik menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Unsur Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa unsur kritik seni, yakni sebagai berikut Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya tari dengan data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non general. Alat Kritik Seni Tingkat kepakaran seorang kritikus menurut keahlian dan persyaratan tersendiri, sehingga bobot penilaian yang dilakukannya cukup meyakinkan bagi para pembaca. Bekal atau perlengkapan yang harus dimiliki kritikus seni sehingga penilaiannya berbeda dengan orang kebanyakan, sebagai berikut Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas mengahargai kreativitas artistic yang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karaya seni yang eksis di berbagai tpat dan zaman. Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga tinggi kesenian, khususnya tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan. Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni secara orisinal, baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di museum. Pengalaman otentik ini diperlukan, sebab sukar dan mustahil mendapat pengalaman otentik dari slide, buku atau reproduksi karya seni belaka. Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi faktor teknik karya seni, sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan karya yang menjadi objek kritiknya. Seorang kritikus perlu mengetahui benar peristilahan seni, style seni, fungsi seni, opini penting para seniman dan pakar estetika secara periodic, disamping memahami konteks sosial dan kebudayaan yang melatar belakangi kreasi seorang seniman. Seorang kritikus harus paham betul pebedaan antara niat artistic dengan hasil atau penyampaian artistic, sehingga dia mampu meluhat senjangan antar keduanya. Niat, amanat, pernyataan, atau nilai yang ingin dekspresikan seniman tidak selalu persis terungkap dalam hasil kreasi seninya. Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau simpati terhadap karya seniman tersebut yang dikenalnya secara pribadi. Sebaliknya, mampu pula secara ojektif dan penuh kearifan mengakuo keunggulan seorang seniman, meskipun seniman tersebut berbeda pendapat. Dengan kata lain perbedaan pendapat tidak mempengaruhi penilaian objektif seorang kritikus. Seorang kritikus harus harus memiliki kesadaran kritis. Hal ini berkaitan dengan karya seni yang berbeda itu. Sikap netral dan demokratis adalah basis kearifan penilaina seni. Seorang kritikus seni profesional harus memiliki temperamen judisial, dalam praktiknya ini berarti kemampuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Aktivitas menilai seni memerlukan bukti dan kesaksian akurat. Diperlukan waktu untuk mencerap berbagai kesan, asosiasi, sensasi, yang diberikan karya seni. Hal ini diperlukan agar kritikus dapat secara hati-hati dan cermat menganalisis dan manafsirkan nilai kerya seni dengan bujaksana dan cerdas. Tipe Kritik Seni Pada kesempatan ini, tidak semua tipe kritik tersebut dibahas, tetapi akan dikemukakan tipe kritik versi Feldman yang meliputi 1. Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah aspek pemberitahuan. Kewajiban seorang kritikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam, di samping untuk menyampaikan fenomena keindahanyang menggugah rasa keindahan. Pada umumnya kritikus menghindari penulisan yang panjang, agar tidak menyita kolom pemberitaan secaraberlebihan. Majalah Time dan Tempo di Indonesia merupakan contoh media yang menerapkan tipe kritik jurnalistik dalam rubric kesenian mereka. 2. Kritik Pedagogik Kritik seni pedagogic diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistic-estetik peserta didik, agar memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Para pendidik seharusnya memahami standar nilai dunia seni professional dan mampu berperan sebagai seorang kritikus, meskipun standar dunia seni profesional tersebut tidak digunakan sebagai kriteria untuk menilai karya peserta didiknya. Satu hal yang sulit bagi seorang pendidik seni ialah keterlibatan kapasitas kritisnya dalam proses pengajaran. Dia harus sadar bahwa kegiatan menganalisis dan menafsirkan karya mahasiswa-siswi adalah untuk kemajuan dan kepentingan peserta didik itu sendiri. Kritikus pedagogik membimbing bagaimana proses menganalisis dan menafsirkan nilai seni dan memahami karakter seni yang dibuatnya. 3. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau kritik akademi adalah istilah yang digunakan di Indonesia sebagai alih bahasa dari scholary criticism sebagaimana disebutkan oleh Feldman. Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik seni ilmiah sama sekali tidak bermaksud mengilmiahkan seni, jenis kritik ini hanya meminjam sarana ilmiah untuk melakukan penilaian seni yang lebih akurat. Misalnya, menggunakan prosedur penelitian untuk mengumpulkan data yang lengkap, sebagai bukti konkret untuk melakukan penilaian yang logis, sehingga kesimpulan kritik yang dihasilkan dapat mengungkap makna seni berdasarkan bukti-bukti yang dikemukakan. 4. Kritik Popular Pada dasarnya implikasi kritik seni popular ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak. Cita rasa seni yang bernilai adalah kesetiaan pada fakta realisme yang pembahasannya berhubungan dengan gaya akurasi objektif. Contoh Kritik Seni Berikut ini terdapat dua 2 contoh Kritik Seni, yakni sebagai berikut Tari Merak Deskripsi Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman sunda Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini. Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih. Analisis Dalam pertunjukkan Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut para penari terlihat membawakan tarian tersebut dengan sangat anggun dan begitu lemah gemulai sehingga terlihat sangat menarik. Para penari juga terlihat sangat kompak. Kostum dan make up yang mereka gunakan pun sangat bagus dan cocok. Kemudian lagu yang diputar menurut saya sangat pas atau sesuai dengan gerakan para penari. Interpretasi Simbol busana dan tata rias pada tari merak ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Merak yang mereka bawakan ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung Merak. Simbol gerak tari merak melambangkan gerak merak jantan yang sedang menarik pasangannya. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang. Dalam pertunjukan tari merak menampilkan keceriaan karena salah satu fungsi dari tari merak adalah sebagai tari penyambut tamu. Melalui gerakan-gerakan penari tersebut tersirat pesan bahwa kedatangan tamu harus disambut dengan keceriaan sehingga semakin mempererat tali persaudaraan. Evaluasi Secara keseluruhan penyajian Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut sangat menarik. Mereka menari dengan sangat kompak, sehingga sedap dipandang. Kostum dan make up yang mereka gunakan juga sangat serasi dan bagus, dengan perpaduan warna dari kostum yang mereka gunakan satu sama lain. Lagu yang diputar atau yang digunakan pada tarian ini sangat pas atau sangat cocok dengan gerakan tarian para penari. Ekspresi wajah mereka pada saat tampil juga sangat bagus sehingga mereka terlihat seperti professional. “Menilai pagelaran tari X TKJ 2 Ceritane Mbah Sinta ” 1. Deskripsi data Ramayana dari bahasa Sanskerta रामायण, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti “Perjalanan Rama” adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah oleh Walmiki Valmiki atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata. Pada acara pagelaran seni kemarin kelas X TKJ 2 menampilkan Drama tari Ramayana tetapi sudah mengalami pengembangan alur cerita. Mereka membawakan cerita yang berjudul “Ceritane mbah sinta”. Pagelaran itu ditampilkan oleh kelas X TKJ 2. Pemainnya adalah sebagian dari kelas tersebut dan sebagian lagi sebagai organizing commite. Cerita itu cukup menghibur para penonton karena mereka tampil dengan maksimal. Cerita ramayana asli yang penuh dengan adegan tegang dan penuh pertarungan mampu mereka ubah menjadi cerita yang bergenre komedi. Menurut kami korografer dan kostum dari kelas x tkj 2 itu sudah mendukung penampilan, tetapi koreonya, pola lantai, ekspreksi penari,tatanan musik itu kurang. 2. Analisis Antara lain Narator tertalu aktif berdialog Pola lantai kurang, karena tidak terlalu terlihat pola lantainya saat menari pemain hanya berada di satu tempat sehingga tidak tertata dengan baik. Ekspresi Totalitas ekspresi tidak di mainkan, karena para penari terlalu banyak bercanda, unsur-unsur tari wirasanya itu tidak dimainkan, dan menyebabkan penonton berfikir ini seperti masih latian. Tatanan musik Musiknya sebenarnya sudah mendukung namun operatornya kurang konsensentrasi sehingga ada part dimana seharusnya ada musik namun tidak jadi, kita mengatahiu ini karena ada kode dari narrator kepada operator musik namun tidak direspon. Musik ngadat dan telat masuk. 3. Interpretasi Menurut kami tidak terdapat makna dari tarian tersebut selain untuk menghibur penonton. Karena dilihat dari temanya bergenre komedi dan tariannya termasuk modern. 4. Evaluasi Secara keseluruhan pergelaran Drama tari kelas X TKJ 1 cukup menarik. Para pemain memerankan perannya dengan rasa percaya diri yang tinggi dan mereka sudah cukup kompak. Namun ada beberapa hal yang dapat diperhatikan agar pagelaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Diantarnya mereka harus lebih mengatur pola lantai dalam menari agar tertata rapi dan mereka harus lebih memperbanyak koreografi tarinya agar seimbang dengan dialog. Adegan saat pergantian pemain tidak tertata serta narator lebih aktif berbicara dari pemain. Daftar Pustaka Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Scribd Demikian Penjelasan Materi Tentang Kritik Seni Pengertian, Fungsi, Tujuan, Nilai, Tahapan, Jenis, Bentuk, Unsur, Alat, Tipe dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
.