Karenaitu, pihaknya minta warga tidak buang sampah ke saluran drainase. Apalagi, saat ini curah hujan cenderung meningkat dan masyarakat dapat mengantisipasi banjir tersebut dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Kami meyakini jika saluran drainase itu debitnya air berjalan lancar dipastikan tidak menimbulkan banjir, " katanya menjelaskan.
Banjir Akibat Sampah – Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi tiap tahunnya pada musim hujan. Dan semakin kesini, bencana banjir justru semakin banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia dan juga semakin besar dampaknya bagi warga masyarakat. Peristiwa banjir sering dikaitkan dengan persoalan pengelolaan sampah yang kurang bijak dari masyarakat. Pembuangan sampah sembarangan serta banyaknya sampah yang belum dikelola dengan baik mengakibatkan sumbatan aliran sungai hingga menimbulkan banjir. Akibat banyaknya tumpukan sampah tersebut, banjir pun meluap semakin tinggi dan menimbulkan kerusakan serta kerugian material yang besar. Seringkali masalah banjir dinilai sebagai kesalahan pemerintah dalam pembangunan tata kota ataupun kebijakan lainnya. Padahal salah satu penyebab banjir juga berasal dari kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah. Sudah banyak peristiwa banjir di daerah terbukti karena masalah sumbatan sampah di aliran air sungai. Berikut ini beragam dampak bencana banjir akibat dari semakin banyaknya tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Baca juga Indonesia Darurat Sampah! Dampak Bencana Banjir dan Sebabnya Pada awal tahun 2022 ini, bencana banjir sudah menerjang sejumlah daerah menurut BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Adapun daerah tersebut seperti di Aceh Timur, Semarang, Jambi, Kediri, DKI Jakarta, Cirebon, Keduru, Nunukan, Jayapura, Serang, Jember, Garut, Padang Lawas, Konawe, dan lainnya. Selain dari sebab peristiwa alam dan kondisi alam yang statis, banjir pun banyak disebabkan oleh aktifitas atau perilaku manusia. Penggundulan hutan, pemanfaatan daratan untuk pemukiman, pembuatan saluran air yang tidak baik, serta pembuangan sampah sembarangan telah menjadi sebab-sebab pemicu tingginya banjir di berbagai wilayah tersebut. Beberapa peristiwa banjir di daerah terjadi akibat dari tumpukan sampah dan masalah pengelolaan sampah yang kurang baik. Apa saja sih sebenarnya dampak dari bencana banjir bagi masyarakat? Berikut ini berbagai dampak kerugiannya, antara lain; 1. Masalah Kerusakan Infrastruktur Bangunan dan Transportasi Semakin besar banjirnya maka akan semakin banyak kerusakan yang terjadi salah satunya adalah infrastuktur bangunan dan segala isinya. Beberapa peristiwa banjir bandang di daerah mengakibatkan ratusan rumah rusak, pun dengan segala perabotan rumah tangga, serta fasilitas umum hingga mampu merubuhkan jembatan. Kerugian yang dialami bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tidak hanya perumahan tapi juga gedung-gedung perkantoran, pabrik dan selainnya pun bisa terkena dampaknya. Segala aktifitas dan kegiatan produktif pun berkurang drastis akibat rusaknya segala infrastruktur tersebut. Peralatan transportasi pun juga tidak bisa digunakan akibat banjir, warga tidak bisa melewati jalan yang tergenang air. Kerusakan-kerusakan ini pun membawa kerugian secara ekonomi. 2. Masalah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Tidak hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur dan lumpuhnya aktifitas transportasi, bencana banjir juga bisa mengakibatkan kerusakan atau pencemaran lingkungan. Adapun kerusakan lingkungan yang ditimbulkan seperti banyaknya pepohonan yang tumbang, hasil pertanian yang terendam sehingga petani tidak bisa panen ataupun hasil panen yang membusuk akibat banjir. Lingkungan pemukiman yang kotor dan penuh sampah ataupun lumpur bercampur jadi satu serta memicu berbagai macam masalah kesehatan. Air banjir yang selalu menggenangi daratan juga bisa mengakibatkan terkikisnya tanah dan jalan yang bisa memicu terjadi longsor. Baca juga Isu Perubahan Iklim, Siapkah Kita Menghadapinya? 3. Masalah Kesehatan Tidak hanya mengakibatkan kerusakan infrastruktur bangunan dan lingkungan. Bencana banjir pun menimbulkan penyakit ke warga seperti penyakit infeksi kulit, kencing tikus, diare, demam, sesak nafas dan berbagai penyakit lainnya. Penyakit infeksi kulit terjadi akibat paparan langsung dari air banjir yang terkontaminasi bakteri pada kulit. Sedangkan penyakit kencing tikus atau Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang ada pada tanah atau air serta tanaman yang terkontaminasi dengan urine binatang terinfeksi. Adapun penyakit diare yang disebabkan kurangnya air bersih atau air yang sudah terkontaminasi bakteri atau virus akibat banjir. Selain itu, potensi besar munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue DBD yang disebabkan oleh sisa genangan air banjir tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypty. Dan penyakit yang sering muncul pula saat bencana banjir yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA seperti batuk, pilek, demam, nyeri dada hingga sesak napas. 4. Menyebabkan Kematian Peristiwa banjir yang melanda beberapa daerah juga telah mengakibatkan kematian warga. Besarnya bencana banjir yang melanda pemukiman warga seperti banjir bandang berdampak pada longsornya tanah dan menghantam pemukiman. Berdasarkan kejadian banjir dari berbagai wilayah, ada pemukiman warga yang terendam dengan ketinggian diatas 1 meter hingga 5 meter dan menyebabkan kematian. Contohnya, kabar terbaru pada tanggal 1 Maret 2022 telah terjadi banjir bandang di Kota Serang, Banten. Diketahui dari banjir bandang tersebut terdapat 5 orang meninggal akibat derasnya banjir bandang yang menerjang pemukiman warga. Tidak hanya itu, ribuan KK atau rumah warga terendam banjir hingga ketinggian 5 meter dan seluruh aktifitas warga Serang berhenti total. Baca juga Peduli Lingkungan dengan Bijak Kelola Sampah dari Rumah Sampah sebagai Penyebab Banjir dan Bencana Kerusakan Lingkungan Lainnya Masalah banjir memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, namun salah satunya yang sering menjadi penyebab adalah banyaknya tumpukan sampah. Banjir yang ditimbulkan akibat gunungan sampah hingga membuat sumbatan aliran air sering dijumpai diberbagai daerah. Jika ditelusuri lebih dalam, ada berbagai hal yang membuat sampah menjadi penyebab banjir dan kerusakan lingkungan lainnya, sebagai berikut 1. Sampah Plastik Sulit Terurai Sebabkan Kerusakan Tanah dan Ekosistem Laut Salah satu jenis sampah yang membahayakan ekosistem dan memicu kerusakan lingkungan yakni sampah plastik. Sifat sampah plastik yang sulit terurai dimana membutuhkan waktu kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar bisa terurai sempurna bisa memicu banyak persoalan. Sampah plastik yang tidak mudah terurai tersebut bisa membunuh hewan dan merusak lingkungan seperti merusak kualitas kesuburan tanah dan merusak ekosistem laut. Racun yang terdapat pada partikel plastik bisa membuat hewan pengurai dalam tanah terbunuh, menurunkan kesuburan tanah dan mengganggu jalur resapan air dalam tanah. 2. Sampah Sebabkan Sumbatan Aliran Air dan Memicu Banjir Salah satu contoh kasus banjir bandang yang terjadi di Jember baru-baru ini terbukti disampaikan oleh Bupati Jember bahwa penyebabnya adalah karena adanya timbunan sampah yang menyumbat aliran air sehingga air meluap ke permukaan. Tidak hanya di wilayah Jember, di wilayah lain seperti Jabodetabek juga sering diberitakan bahwa tumpukan sampah sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir yang meluap dan menerjang pemukiman warga. 3. Tumpukan Sampah Sebabkan Longsor Sampah hingga Berakibat Kematian Kita tentu tak bisa melupakan kejadian tragis yang terjadi beberapa tahun lalu dimana ada ratusan warga meninggal dikarenakan longsoran tumpukan sampah. Peristiwa tersebut pun akhirnya menjadi peristiwa yang dikenang dan diresmikan menjadi peringatan Hari Peduli Sampah Nasional HPSN. Tujuan adanya peringatan tersebut tidak lain adalah untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya sampah, dan ajakan untuk peduli terhadap pengelolaan sampah. Baca juga 21 Februari, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional HPSN 4. Pembakaran Sampah Plastik Sebabkan Polusi dan Memicu Berbagai Penyakit Adanya pembakaran sampah yang tidak sempurna pada sampah plastik bisa memicu dioksin di udara dan jika dihirup manusia bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan syaraf, hepatisis, pembengkakan hati, hingga gejala depresi dan kematian. Selain sampah plastik, jenis sampah lainnya juga memicu berbagai sumber penyakit seperti penyakit kulit, ISPA, dan selainnya. Kesimpulan Itulah berbagai ulasan mengenai dampak banjir serta penyebabnya. Sebab pemicu banjir bisa beragam, selain masalah kondisi alam, tingginya curah hujan, juga karena perbuatan manusia seperti masalah pembuangan sampah sembarangan. Banjir sebagai akibat dari tumpukan sampah dan pengelolaan sampah yang kurang baik di berbagai wilayah telah menimbulkan berbagai kerugian. Dengan adanya informasi ini, harapannya semua warga masyarakat semakin kuat kesadarannya untuk bijak mengelola sampah dari rumah masing-masing. Warga masyarakat bisa mulai peduli terhadap sampah dengan memperhatikan prinsip 3R Reduce, Reuse dan Recycle. Baca juga Tingkatkan Tabungan dan Amalan Sedekah dengan Menjadi Nasabah Bank Sampah Jika Anda kesulitan mengelola sampah rumah dan sampah industri Anda, silakan bergabung dengan Bank Sampah Induk Surabaya atau hubungi langsung admin untuk mendapatkan informasi lengkap serta layanan pengelolaan sampah secara profesional.Pengelolaansampah perkotaan terdiri dari minimal 3 tahap, yaitu (1) pengeluaran sampah, (2) pengangkutan sampah, dan (3) pembuangan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir). Pada masing-masing tahap ini perlu edukasi, sosialisasi, kerjasama dan pengelolaan yang benar dan serius.
setelahkelelahan dan beristirahat di tepian sungai fathur berkata kepada rizky dan fian tentang banyaknya sampah yang mereka jumpai di tepian sepakat untuk menceritakan hal tersebut pada wali kelas, sebab bila sampah dibiarkan menumpuk di sungai maka bisa mengakibatkan banjir ketika musim penghujan datang.suatu pagi saat
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID QwS0El2QhO3-BxcE20ajoMI7XgjTJcJJlMFq3Fpm7La0JfGQRVPyuA==Sampahplastik merupakan salah satu penyebab utama penyumbatan saluran air sehingga dapat menyebabkan banjir, khususnya di jalanan. Jakarta sebagai Ibu Kota negara harus bebas dari bencana banjir. Karena sebagai pusat pemerintahan sudah seharusnya, Jakarta menjadi tempat yang nyaman untuk melakukan aktivitas kenegaraan.- Polusi sampah menjadi salah satu krisis yang melanda dunia saat ini. World Bank mencatat setidaknya terdapat 2,01 miliar ton sampah padat yang dibuang setiap tahunnya. Bahkan, 33 persen dari jumlah sampah yang dibuang tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan. Apabila kondisi ini terus berlanjut, diperkirakan pada 2050 jumlah sampah global akan mencapai 3,40 miliar ton. Jumlah yang cukup untuk meningkatkan berbagai macam masalah lingkungan dan kesehatan. Pengertian Sampah Sampah merupakan material tak terpakai yang dibuang oleh manusia. Menurut e-book "Sampah dan Pencemaran" terbitan Kemendikbud, sampah juga bisa disebut dengan limbah. Sampah dapat dikurangi apabila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Namun, banyak kasus saat sampah bukan dikelola tapi justru dibuang di sembarang tempat. Sampah-sampah yang dibuang di sembarang tempat dapat menumpuk dan mencemari lingkungan. Selain itu dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan menjadi sumber penyakit. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sifatnya, sampah dibedakan menjadi sampah padat dan sampah cair. Sampah padat biasanya berupa kayu, kertas, plastik, hingga barang-barang logam. Sementara sampah cair biasanya berupa bahan-bahan cair, seperti minyak, limbah cair, dan zat-zat kimia. Berdasarkan materi penyusunnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik juga merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti sampah dapur sisa-sisa kulit buah, sayur, telur, dan sebagainya, makanan sisa, kayu, hingga bangkai. Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk. Sementara, sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan sintetis, seperti plastik, logam, karet, kaleng, kaca dan sebagainya. Sampah anorganik cenderung terurai lebih lama dibandingkan sampah organik, sehingga memerlukan pengelolaan khusus agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan. Meningkatkan pencemaran air, tanah, dan udara Sampah sebaiknya dibuang pada tempatnya dan diolah dengan benar. Apabila sampah dibuang sembarangan apalagi tanpa diolah dapat menyebabkan berbagai pencemaran termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Sampah mencemari air Sampah cair seperti limbah tekstil, zat kimia, atau minyak apabila dibuang ke sungai atau laut tanpa diolah dapat mencemari air. Selain itu, banyak kasus sampah padat dibuang sembarangan di laut dan sungai yang menyebabkan perairan menjadi kotor, akibat yang ditimbulkan antara lain Terganggunya ekosistem laut dan sungai karena banyak makhluk hidup yang mati keracunan limbah kotor. Sampah menyumbat arus sungai dan menyebabkan sungai meluap dan banjir di lingkungan sekitar, khususnya saat musim hujan tiba. Tumpukan sampah yang basah menjadi sarang jentik-jentik nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah. Air yang tercemar bila dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan dan diare. Lingkungan sekitar yang airnya tercemar oleh sampah menimbulkan bau busuk. Sampah mencemari tanah Tidak hanya mencemari air, tanah juga dapat tercemar akibat sampah. Banyak jenis sampah membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk bisa terurai. Padahal sampah muncul dan dibuang setiap harinya. Sampah yang ada kemudian terus bertambah dan menumpuk mencemari tanah, akibatnya Kesuburan tanah berkurang akibat bakteri pengurai tanah mati. Tanah yang tidak subur sulit ditanami tanaman. Petani kekurangan lahan untuk bercocok tanam karena banyak wilayah tertumpuk sampah. Menyebabkan kontaminasi dan pencemaran air bawah tanah dan air sumur. Air yang terkontaminasi berbahaya bila dikonsumsi. Tumpukan sampah menjadi sarang nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah. Sampah mencemari udara Limbah pabrik, proses pembakaran sampah, dan limbah kendaraan berbahan bakar fosil merupakan beberapa aktivitas penyumbang polusi udara paling umum. Sampah atau limbah gas yang dibuang dapat mencemari udara dan mengakibatkan berbagai kondisi termasuk Udara kotor menyebabkan langit keruh dan kabut asap. Kabut asap yang mengandung karbon dioksida CO2 yang berbahaya bagi mata dan pernapasan. Perubahan iklim akibat suhu bumi yang terus meningkat yang berujung pada pemanasan global dan kekeringan. Rusaknya rantai makanan karena sedikit makanan yang tersedia akibat kekeringan. Terjadi kepunahan pada hewan dan tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi bumi. Udara kotor yang dihirup dapat memicu penyakit pernapasan dan penyakit berbahaya lainnya seperti kanker. Sebabkan bencana banjir Menurut Radio Edukasi Kemendikbud, proses terjadinya banjir dikarenakan banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah. Akibatnya, air meluap dan membanjiri pemukiman-pemukiman di sekitarnya. Dalam kasus yang parah, banjir tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga nyawa. Korban meninggal karena banjir bisa karena tenggelam, tertimpa reruntuhan, atau terinfeksi penyakit yang muncul dari banjir seperti diare atau demam berdarah. Sebabkan bencana longsor sampah Selain banjir, sampah juga menyebabkan longsor sampah. Mirip dengan tanah longsor, longsor sampah ini terjadi di area tumpukan sampah yang biasanya banyak terdapat di tempat pembuangan akhir TPA.Longsor sampah bisa sangat berbahaya karena dapat menimbun pemukiman sekitar, seperti rumah dan jembatan. Selain itu, bencana ini dapat menimbulkan korban jiwa. Salah satu kasus longsor sampah yang pernah terjadi di Indonesia adalah longsor sampah di Desa Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada tahun 2005. Bencana ini menyebabkan 86 rumah, 8,5 hektar kebun dan lahan milik warga sekitar terkubur longsor. Baca juga Jenis Bencana Alam Penyebab & Cara Selamatkan Diri Saat Bencana Bencana Alam yang Disebabkan Manusia dan Cara Mencegahnya - Sosial Budaya Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Nur Hidayah Perwitasari Ibukenapa banyak sampah?" tanyaku "Itu karena masih ada orang yang buang sampah sembarangan. Sepertimu, kemarin ibu lihat sepulang bermain kamu buang sampah jajan kamu di jalan," jawab ibuku yang duduk di sebelahku. Aku hanya tersenyum dan berkata "kan cuma buang sampah satu, Bu." Boleh Baca: Cerpen Tentang Seseorang yang Hidup dari Sampah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian banjir adalah "berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap, air yang banyak dan mengalir deras, serta peristiwa terbenamnya daratan karena volume air meningkat".Bencana banjir tidak hanya terjadi di perkotaan, daerah pedesaan yang memiliki wilayah resapan air yang luas pun dapat mengalaminya. Tentunya banjir di perkotaan dan pedesaan disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda dan menimbulkan dampak kerugian yang berbeda pula. Saat ini Indonesia sedang mengalami banjir di berbagai daerah, salah satunya di daerah Jawa Timur khususnya Probolinggo. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau titik-titik yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Kedunggaleng, Kabupaten Probolinggo, Kamis 11/3/2021 sore. Seperti diketahui, curah hujan intensitas tinggi dan merata di daerah hulu Sungai Kedunggaleng pada Rabu 10/3/2021 sore, menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi sejumlah jalan dan permukiman warga. Selain itu, banjir ini juga disebabkan sedimentasi dasar sungai dan sungai yang tidak mampu menampung debit air sungai yang sangat deras. Usai melakukan peninjauan, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa ke depan Pemprov Jatim bersama Dinas PU Kabupaten Probolinggo akan segera membuat bronjong dan dengan BBWS Brantas akan segera membuat plengsengan permanen sebagai solusi penanganan banjir akibat luapan Sungai Kedunggaleng menyiapkan plengsengan permanen, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini juga meminta pada seluruh warga untuk gotong royong mengaktifkan kembali relawan Jogo Kali serta tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dikarenakan seringkali banjir terjadi akibat menumpuknya sampah di bantaran disebabkan karena faktor alam, tetapi peran manusia juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Kebiasaan tidak baik yang sering dilakukan manusia adalah membuang sampah sembarangan bahkan sampai membuang limbah sampah ke sungai. Selain mencemari kondisi sungai, efek yang akan ditimbulkan dari hal itu akan sangat berbahaya untuk kedepannya seperti sekarang yang sedang terjadi banjir hanya itu, dalam mengatasi masalah banjir juga perlu dilakukan kegiatan dengan melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, media, serta masyarakat termasuk para relawan untuk saling membantu korban banjir dan ikut menyelasaikan masalah ini. "Untuk itu saya minta tolong teman-teman media menyampaikan pesan bahwa memang sungai ini harus dijaga. Termasuk ikut mengajak para relawan jogokali. Kemudian untuk sampah yang berasal dari material gunung misalnya, akan segera dilakukan antisipasinya komprehensif," selaku Gubernur Jawa Timur sudah berniat untuk mengantisipasi agar banjir yang terjadi dapat diatasi. Jika pemerintah bekerja sendiri tanpa bantuan rakyatnya, bagaimana program yang sudah direncanakan bisa terwujud. Dalam kondisi seperti ini, Indonesia sedang terus-terusan tertimpa musibah, bukan saatnya untuk egois menyelamatkan sendiri, tetapi ini saatnya kita bekerja sama atau gotong royong untuk memulihkan Negara saya, kesadaran masyarakat Probolinggo masih minim tentang membuang sampah. Seharusnya mulai dari diri sendiri kita terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Kepedulian terhadap sesama untuk saling mengingatkan pun sangat mendukung untuk mencegah terjadinya banjir. Kita tidak bisa melakukan pencegahan sendiri karena yang hidup di bumi ini bukan hanya kita. Tindakan orang lain untuk membuang sampah pada tempatnya akan berpengaruh pada lingkungan yang kita tempati. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
.